Duh! Baru Saja Diperbaiki, Tembok Jalan Layang Pasupati Sudah Jadi Objek Corat-coret Lagi
Dilansir dari .ayobandung.com, Jalan Layang Pasupati atau Flyover Prof. Mochtar Kusumaatmaja menjadi ikon Kota Bandung dan Jawa Barat, sehingga keberadaannya harus dijaga dalan hal kebersihan hingga kenyamanan jalan.
Perbaikan Jalan Layang Pasupati baru dilakukan beberapa waktu lalu oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJNl) DKI-Jawa Barat sebagai upaya rehabilitasi.
Namun baru saja diperbaiki dan dipercantik, nampaknya tangan masyarakat gatal untuk cepat menorehkan karyanya di tembok seperti yang biasa dilakukan.
Dilansir dari akun instagram @prfmnews, seorang netizen bernama @sani_zuke, melaporkan adanya coretan dengan cat semprot berwarna hitam di bagian tiang penyangga dan separator salah satu bagian Jalan Layang Pasupati.
Aksi vandalisme atau perusakan suatu karya atau bangunan tersebut telah dilaporkan kepada akun instagram resmi @pupr_jalan_dkijabar.
Usai mendapat laporan tersebut, pihak BBPJN DKI-Jabar akan segera melakukan pengecatan ulang dan mempercantik Jalan Layang Pasupati kembali.
Tentu saja sebagai warga Bandung hal ini sangat disesalkan, karena upaya pemerintah kota untuk menata kota Bandung agar bersih dan rapih, enak dipandang dan nyaman namun dikotori oleh oknum yangtak bertanggung jawab. Apabila pembelaan bahwa ini adalah seni, maka sejatinya ini bukan sebentuk cara untuk mengekspresikan keindahan. Ini hanyalah ekspresi kebebasan dari orang-orang yang keliru menempatkan aktivitasnya yang seharusnya diekspresikan diajang kesenian itu sendiri.
Pemeliharaan Lingkungan Dalam Islam
Kaum muslim sesungguhnya telah komitmen dengan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka dan menjaga kebersihan suasana kota dan jalanan.
Islam telah memberikan aturan berkenaan dengan penjagaan terhadap lingkungan, di antaranya adalah:
1. Tidak boleh melakukan kerusakan terhadap segala sesuatu sesudah ada perbaikan.
Allah Swt. berfirman, “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya…” (QS Al-A’raf [7]: 56)
2. Tidak boleh melakukan pencemaran lingkungan dengan kotoran manusia.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Berhati-hatilah kepada dua orang terlaknat (al-la’inayn).” Sahabat bertanya, “Siapakah dua orang terlaknat itu?” Rasul menjawab, “Yakni orang-orang yang membuang kotoran di jalan yang dilalui orang dan menzalimi mereka.”
Dalam hal ini Rasul menyebut mereka sebagai la’inayn karena perbuatan mereka menyebabkan orang yang melakukannya mendapat laknat (kecaman).
Rasulullah ﷺ bersabda, “Janganlah siapa pun kencing di dalam air yang tidak mengalir (al-maud daim) kemudian ia berwudu dengannya.” (HR Bukhari)
3. Islam melarang penebangan pohon secara sia-sia.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Siapa saja yang memotong pohon bidara (lotus jujube-inggris, penerj.) yang ada di atas tanah lapang—yang sering digunakan sebagai tempat bernaung bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan (ibnu sabil) ataupun binatang-binatang—secara sia-sia dan penuh kezaliman tanpa alasan yang benar, maka Allah akan menaruh api neraka di atas kepalanya.” (HR Bukhari)
4. Islam mendorong untuk menyuburkan tanah dengan cara ditanami, atau menyitanya (tanah pertanian tersebut) dari siapa saja yang tidak menanaminya.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang memiliki tanah, maka hendaklah ia menanaminya atau diberikan kepada saudaranya.”
Sabda beliau ﷺ lagi, “Tidaklah seorang muslim menanam sesuatu lantas tanaman itu dimakan orang lain, burung, ataupun binatang-binatang lain kecuali hal itu menjadi sedekah baginya.”
5. Islam mendorong untuk menyayangi binatang. Rasulullah ﷺ bersabda,
“Sesungguhnya seseorang telah melihat seekor anjing yang sedang kehausan, kemudian ia melepaskan sepatunya untuk menciduk air untuk diminumkan ke anjing itu. Allah memuji orang itu dan memasukkannya ke dalam surga.”
Berkenaan dengan orang yang mengambil anak burung, beliau bersabda, “Siapa yang membuat cemas (induk) yang melahirkan anak burung ini? Kembalikanlah ia kepada induknya!”
Beliau pun bersabda, “Seorang wanita dapat masuk neraka hanya karena soal kucing yang dipeliharanya, tetapi tidak diberinya makan dan juga tidak mencegahnya tatkala kucing itu memakan tanah yang kotor.”
6. Islam mewanti-wanti dalam persoalan api dan hal-hal yang dibakar dengan api.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Jangan kalian membiarkan api menyala di rumah kalian, sedang kalian akan tidur.” (Muttafaq ‘alayh)
7. Islam menganjurkan untuk berobat. Hal ini dilakukan demi menjaga kesehatan. Islam pun menganjurkan untuk memperbanyak keturunan.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Berobatlah kalian, wahai para hamba Allah, karena Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan juga obatnya.”
Beliau juga bersabda, “Wahai para syabab (pemuda), barang siapa di antara kalian yang sudah mampu, maka menikahlah.”
8. Islam memerintahkan untuk menyingkirkan hal-hal yang mengganggu dari tempat-tempat umum seperti jalan dan tanah lapang.
Beliau bersabda, “Ketika seseorang berjalan di sebuah jalan, lantas ia menjumpai ranting pohon berduri, kemudian ia mengambilnya, maka niscaya Allah akan memujinya dan mengampuninya.”
Sabda beliau pula, “Singkirkanlah gangguan dari jalanan.”
(Sumber: Muhammad Husain Abdullah, Studi Dasar-Dasar Pemikiran Islam)
Wallahua'lam